Jakarta – Rame-rame berbagai pihak menolak usulan PDIP yang ingin mengembalikan Polri ke TNI dan dibawah ke Kemendagri. Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Soedeson Tandra, tak setuju usulan tsb dan ngerujak pernyataan politisi PDIP Deddy Sitorus.
Soedeson menegaskan bahwa langkah tersebut tidak sejalan dengan prinsip demokrasi modern dan semangat reformasi.
Hal sama disampaikan Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Rajiv, yang tak setuju pernyataan politisi PDIP tsb dan menilai, usulan tersebut menciderai semangat dan tujuan dari reformasi. Sebab, Polri telah menjadi institusi yang profesional terkait penegakan hukum di Indonesia.
Menurutnya, Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terus bertransformasi mewujudkan Polri yang Presisi.
Selanjutnya, Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Nicky Fahrizal, menilai usulan agar polisi secara hierarki ditempatkan di bawah TNI sangat keliru.
Hal itu bisa menjadi langkah mundur dan mengingkari semangat Reformasi 1998 yang ingin memisahkan Polri dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Sejatinya, polisi adalah aparat sipil yang terpisah dari komunitas militer. Oleh karena itu, Polri harus terpisah dari TNI.