Sabtu, 19/Apr/2025         radarborneo13@gmail.com

FOTO:

Direktur Intelkam Polda Kalsel Berkoordinasi dengan Ketua PMII, Sekretaris PMII dan Wakil PMII Mengenai Premanisme di Wilayah Kalsel

Banjarmasin, 8 April 2025 – Dalam upaya mengatasi maraknya aksi premanisme di Kalimantan Selatan, Direktur Intelijen dan Keamanan (Intelkam) Polda Kalsel, Kombes Pol. Hendra Putra, melakukan koordinasi dengan jajaran pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalsel. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua PMII Kalsel, Sdr. Tika, Sekretaris PMII Maulana, serta Wakil PMII David, pada hari Selasa (7/4) di Markas Polda Kalsel.

Kombes Pol. Hendra Putra menjelaskan bahwa keberadaan premanisme di beberapa wilayah Kalsel telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, terutama para pelaku usaha kecil dan menengah yang menjadi korban pemerasan. Oleh karena itu, pihak kepolisian merasa perlu untuk bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi kemahasiswaan seperti PMII, untuk mengatasi masalah tersebut.

"Premanisme bukan hanya soal penegakan hukum semata, tetapi juga soal menciptakan kesadaran kolektif di masyarakat. Oleh karena itu, kami sangat berharap PMII Kalsel dapat berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dan membantu memperkuat kerjasama antara aparat keamanan dan warga dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif," ungkap Kombes Hendra.

Ketua PMII Kalsel, Sdr. Tika, menyambut baik ajakan tersebut. Ia menegaskan bahwa PMII Kalsel berkomitmen untuk mendukung upaya pemberantasan premanisme di wilayah tersebut. "Kami sebagai organisasi yang berakar dari mahasiswa merasa memiliki tanggung jawab untuk turut serta dalam membangun masyarakat yang bebas dari premanisme. PMII siap memberikan kontribusi dalam bentuk sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang dampak buruk dari tindakan premanisme," kata Tika.

Sekretaris PMII Kalsel, Maulana, juga menyampaikan bahwa fenomena premanisme sering kali berhubungan dengan ketidakadilan sosial dan ketimpangan ekonomi. "Salah satu cara yang efektif untuk mengurangi premanisme adalah dengan meningkatkan kesejahteraan sosial dan memberikan akses pendidikan yang lebih baik kepada masyarakat. Ini akan mengurangi motivasi bagi seseorang untuk terlibat dalam praktik-praktik tersebut," jelas Maulana.

Wakil PMII Kalsel, David, menambahkan bahwa kolaborasi antara mahasiswa, aparat penegak hukum, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan perubahan yang signifikan. "Kita harus bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman. PMII juga akan terus mendukung program-program yang dapat memperkuat ketahanan sosial dan menjaga ketertiban di masyarakat," ujar David.

Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa PMII Kalsel akan menggelar berbagai kegiatan, seperti diskusi publik dan seminar, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya premanisme dan pentingnya menjaga ketertiban. PMII juga akan mendukung aparat kepolisian dalam mengedukasi warga untuk lebih berani melaporkan tindakan premanisme yang mereka temui.

Melalui koordinasi ini, diharapkan bahwa sinergi antara aparat keamanan dan organisasi masyarakat seperti PMII dapat menghasilkan solusi konkret dalam mengatasi masalah premanisme di Kalimantan Selatan, sehingga tercipta lingkungan yang lebih aman dan sejahtera bagi seluruh lapisan masyarakat.