Jakarta – Pemuda Moeslim Jayakarta (PMJ) mengapresiasi kerja keras Polri dalam melayani masyarakat yang menggelar aksi demo kawal putusan MK.
Pasalnya, hingga saat ini demo tidak hanya berlangsung di sejumlah titik di Jakarta tapi juga di berbagai daerah.
“Polri sangat nampak memberikan dan menjamin setiap warga negara untuk menyampaikan aspirasinya atau memberikan ruang demokrasi,” tegas Ketua PMJ M Chaerul, hari ini.
Dia menilai langkah aparat Kepolisian tepat dalam mengamankan oknum pendemo yang berbuat anarkis dengan merusak fasilitas umum, seperti merusak pagar dan pembakaran mobil hingga mengganggu ketertiban lalu lintas.
“Jika ada provokator atau pelaku anarkis, Polri jangan segan-segan untuk mengamankannya. Ulah oknum pendemo seperti ini yang menjadi rusak demokrasi,” tuturnya.
Kata dia, dalam menjalankan tugasnya bersentuhan langsung dengan masyarakat, Polri telah berupaya meminimalisir sekecil mungkin potensi gesekan yang mungkin terjadi.
“Dalam kondisi rusuh dan anarkis, dimana imbauan dan pencegahan tak lagi diindahkan, maka Undang Undang memperbolehkan Polri mengambil opsi terakhir yaitu tindakan represif,” imbuhnya.
Sebab, masih ujar dia, aksi anarkis yang mengancam masyarakat, merusak fasilitas umum dan mengganggu ketertiban termasuk dalam kategori tindak pidana. Sebagaimana yang diatur dalam KUHP dan UU lalu lintas dengan ancaman hukuman mulai dari dua hingga lima setengah tahun penjara.
“Makanya, kalau kemudian ada oknum pendemo yang diamankan Polri, itu bukan tanpa sebab. Diduga provokator atau pelaku anarkis yang tidak hanya membahayakan dirinya sendiri tapi juga orang lain,” pungkasnya.
